Profesionalisme
Dibidang Technology Informasi (IT)
Pengertian Profesi
“Profesi” berasal dari bahasa
latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan
pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi
kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan
dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Istilah “profesi” sudah cukup
dikenal oleh semua pihak, dan senantiasa melekat pada seorang yang ahli dalam
bidang tertentu.
Arti Profesi juga dikemukakan oleh Sikun
Pribadi, yang menyatakan bahwa: profesi itu pada hakikatnya adalah suatu
pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya
kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut
merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Hal ini mengandung arti bahwa
suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh
sembarang orang, akan tetepi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan
pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.
Karakteristik Profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua
pekerjaan adalah profesi, karena profesi memiliki karakteristik sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya, berikut adalah karateristik profesi
secara umum:
1.
Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis
Profesional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis
yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan
tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
2.
Asosiasi profesional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasikan oleh
para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
Organisasi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
3.
Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang
lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4.
Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan
teoritis.
5.
Pelatihan institusional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6.
Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7.
Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8.
Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9.
Mengatur Diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri
tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruism
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
Prinsip Etika Profesi
Dalam menjalani setiap profesi harusnya
memahami prinsip etika profesi tersebut. Adapun prinsip etika profesi adalah
sebagai berikut:
1.
Tanggung jawab
Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu
dan terhadap hasilnya
Terhadap dampak dari profesi itu
untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2.
Keadilan, prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya.
3.
Otonomi, prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional
memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.
Kode Etik Profesi
Menurut UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN), Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan kode etik yaitu:
1.
Untuk menjunjung tinggi
martabat profesi
2.
Untuk menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota.
3.
Untuk meningkatkan pengabdian
para anggota profesi.
4.
Untuk meningkatkan mutu
profesi.
5.
Untuk meningkatkan mutu
organisasi profesi.
6.
Meningkatkan layanan di atas
keuntungan pribadi.
7.
Mempunyai organisasi
profesional yang kuat dan terjalin erat.
8.
Menentukan baku standarnya
sendiri.
Pengertian Profesional
“Profesional” adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau
pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini
juga pengaruh terhadap penampilan atau mewujudkan unjuk seseorang dalam
melakukan pekerjaan di profesinya.
Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah
mendapat pengakuan, baik segara formal maupun informal. Pengakuan secara formal
diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu,
yaitu pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan
itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi.
Sebagai contoh misalnya sebutan “IT professional” adalah ahli ilmu teknologi
telah mendapat pengakuan secara formal berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik
dalam kaitan dengan jabatan ataupun latar belakang pendidikan formalnya.
Pengakuan ini dinyatakan dalam
bentuk surat keputusan, ijazah, akta, sertifikat, dsb baik yang menyangkut
kualifikasi maupun kompetensi. Sebutan “IT professional” juga dapat mengacu
kepada pengakuan terhadap kompetensi penampilan unjuk kerja seorang IT dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai ahli teknologi. Dengan demikian, sebutan
“professional’’ didasarkan pada pengakuan formal terhadap kualifikasi dan
kompetensi penampilan unjuk kerja suatu jabatan atau pekerjaan tertentu.
Pengertian
Profesionalisme
Profesionalisme, sering kali kita mendengar
kata tersebut diucapkan, apakah sebenarnya pengertian dari profesionalisme
tersebut. Istilah profesionalisme sudah dikenal luas dikalangan masyarakat.
Namun pengertian yang muncul dimasyarakat umum seolah-olah hanya teruntuk bagi
personil tingkat kalangan manajer, sedangkan sesungguhnya istilah profesional
itu berlaku untuk semua personil mulai dari tingkat atas sampai ketingkat
paling bawah. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental
dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Ciri-Ciri
Profesionalisme
Ciri-ciri profesionalisme dibidang IT antara
lain adalah:
1.
Mempunyai keterampilan yang
tinggi dalam bidang IT dalam menggunakan peralatan-peralatan dalam melaksanakan
tugasnya dibidang IT.
2.
Mempunyai ilmu dan pengalaman
serta kecerdasan dalam dalam bidang IT dalam manganalisis suatu masalah dan
peka didalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil
keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3.
Punya sikap orientasi kedepan
sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan IT yang
terbentang dihadapannya.
4.
Punya sikap mandiri berdasarkan
keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat
orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan
pribadinya terutama didalam bidang IT.
Syarat Profesionalisme
Yang Harus Dimiliki Pekerja IT
Untuk terjun di dunia ilmu teknologi ini ada
beberapa syarat yang harus dilengkapi pada kemampuan dasar dari masing-masing
pekerja yaitu:
1.
Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai bagian dari
masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan abad 21.
2.
Penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan berdasarkan
riset dan praktis, bukan hanya merupakan teori atau konsep.
3.
Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan.
Kelompok Pekerjaan
Dibidang IT
Dengan posisi tenaga kerja
di bidang teknologi informasi (IT) yang sangat bervariasi karena menyesuaikan dengan skala bisnis dan
kebutuhan pasar, maka sangat sulit untuk mencari standarisasi pekerjaan dibidang
ini. Adanya kemampuan yang dimiliki serta sertifikasi
yang telah dijalani dapat membantu pekerja mendapatkan kualifikasi jenis
pekerjaan yang ditanganinya. Berikut
ini adalah pengelompokan pekerjaan di bidang ilmu teknologi:
1.
Kelompok Pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia
perangkat lunak (software) baik
mereka yang merancang sistem operasi, database
maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya:
a. Sistem analis,
merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa
sistem yang ada, tentang kelebihan dan kekurangan , sampai studi kelayakan dan
desain sistem yang akan dikembangkan.
b. Programmer, merupakan
orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis yaitu membuat
program (baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa
sebelumnya.
c. Web Designer adalah
orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analis dan
desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
d. Web Programer, orang yang bertugas mengimplementasikan
rancangan web designer yaitu membuat
program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
2.
Kelompok kedua,
adalah mereka yang bergelut di perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok terdapat pekerjaan-pekerjaan
seperti:
a. Technical Enginer, sering juga disebut sebagai
teknisi yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik baik mengenai
pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
b. Network Enginer, adalah orang yang berkecimpung
dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
3.
Kelompok ketiga,
adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada
lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
a. EDP
Operator, adalah orang yang bertugas untuk mengoperasikan program-program
yang berhubungan dengan elektonic data processing dalam lingkungan
sebuah perusahaan atau organisasi lainya.
b. System Administrator,
merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem,
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah
sistem.
c. MIS Director,
merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sistem
informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara
keseluruhan baik hardware,software maupun sumber daya manusianya.
Bayaran
(Salary) Profesi IT
Di era dimana teknologi
semakin canggih ini, keberadaan tenaga Teknologi Informasi (IT) memang sangat
dibutuhkan. Profesi yang berhubungan dengan
teknologi komputasi, seperti jaringan, perangkat keras, perangkat lunak, internet,
atau orang-orang yang bekerja dengan adanya teknologi. Banyak perusahaan kini
memiliki departemen IT untuk mengelola komputer, jaringan, dan bidang teknis lainnya
dari bisnis mereka. Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise,
dan imbalan yang layak. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap
layanan yang mereka berikan bagi perusahaan dan masyarakat.
Berikut adalah tabel gaji/bayaran
rata-rata per bulan yang didapat oleh para pekerja IT di Indonesia berdasarkan
Survei Gajimu.